Pengembangan destinasi unik adalah strategi vital Kemenpora untuk memajukan sport tourism di seluruh Nusantara. Konsep ini bukan hanya tentang menyelenggarakan event olahraga besar, tetapi juga mengintegrasikannya dengan daya tarik lokal. Tujuannya adalah menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan, sekaligus mendongkrak ekonomi daerah.
Kemenpora menyadari bahwa Indonesia kaya akan destinasi unik yang belum tergarap maksimal untuk sport tourism. Dari pegunungan yang menantang untuk trail running, pantai indah untuk surfing, hingga danau tenang untuk dayung. Potensi ini adalah modal besar yang harus dioptimalkan.
Fokus pengembangan destinasi unik ini melibatkan identifikasi lokasi yang memiliki karakteristik alam dan budaya khas. Misalnya, mengadakan lomba lari di sekitar Borobudur, festival paralayang di Puncak, atau kompetisi menyelam di Raja Ampat. Ini memadukan olahraga dengan pariwisata.
Melalui pendekatan ini, Kemenpora berusaha menciptakan nilai tambah. Wisatawan tidak hanya datang untuk menonton atau berpartisipasi dalam event olahraga, tetapi juga menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya di sekitar destinasi unik tersebut, memperpanjang durasi kunjungan.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal adalah kunci sukses pengembangan destinasi unik. Kemenpora mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan event, memastikan keberlanjutan dan dampak positif yang merata.
Pembangunan dan peningkatan infrastruktur di destinasi juga menjadi prioritas. Ini termasuk aksesibilitas jalan, akomodasi yang memadai, dan tentu saja, fasilitas olahraga yang sesuai standar internasional. Investasi ini esensial untuk menarik event dan wisatawan.
Strategi promosi yang kreatif dan masif juga digalakkan Kemenpora. Dengan menonjolkan keunikan destinasi dan jenis olahraga yang dapat dilakukan, Kemenpora berupaya menarik perhatian pasar global, menjadikan Indonesia pilihan utama sport tourism.
Selain event besar, Kemenpora juga mendorong sport tourism berbasis petualangan dan rekreasi. Trekking, cycling, atau diving di lokasi-lokasi eksotis dapat menarik segmen wisatawan yang mencari pengalaman berbeda dan lebih personal.
Tantangan dalam pengembangan destinasi meliputi isu konservasi lingkungan, regulasi, dan keberlanjutan. Kemenpora berkomitmen untuk memastikan pengembangan ini dilakukan secara bertanggung jawab, menjaga kelestarian alam dan budaya setempat.